Senin, 07 Maret 2011

Seberapa penting kah studi sosial?

Sebelum membahas " seberapa penting studi sosial itu" tentunya kita harus tahu dulu apa pengertian dari studi sosial itu sendiri. arkan informasi yg luas demi kebaikan umum dalam dunia yang saling tergantung.Studi sosial atau ilmu sosial yaitu suatu bidang ilmu yang berusaha mempromosikan kompetensi warga sipil. Denagn tujuan membantu murid, sebagai warga masyarakat demokratis dengan latar belakang kultural yang beragam, untuk membuat keputusan yg rasional dan berdas Dalam sekolah, studi sosial diambil dari ilmu seperti antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik , psikologi, agama dan sosiologi.

National Council for the social sciences (2000) mengusulkan 10 tema yang mereka anggap harus ditekankan dalam pelajaran ilmu sosial:
*waktu , kontinuitas, dan perubahan
*orang, tempat dan lingkungan
*perkembangan individual dan identitas
*individu, kelompok dan institusi
*kekuasaan, otoritas dan tata pemerintahan
*produksi, konsumsi dan distribusi
*sains,teknologi, dan masyarakat
*koneksi global
*cita-citaa dan praktik kewarganegaran
*kultur

Salah satu pendekatan konstruktivis untuk mengajarkan studi sosial yang dibuat oleh Teacher's Curriculum Institute (2001)menggunakan strategi pengajaran untuk membantu murid "merasakan" sejarah . Strategi tersebut adalah :
*Pengajaran interaktif dengan menggunakan slide
Disini guru tidak lagi memegang peran utama. Murid harus berpartisipasi aktif. Murid melihat, menyentuh, menginterpretasikan dan memikirkan gambar-gambar yang terpampang di slide. Saat guru sedang mengajukan pertanyaan, murid akan mencatat.

*Pencipta keahlian studi sosial
Murid duduk berpasangan untuk melengkapi tugas-tugas seperti pemetaan geografis, menganalisis kartun politik, dan menggambar tren perekonomian
*Menulis untuk pemahaman
Murid di tantang untuk menulis demi suatu tujuan
*Kelompok respons
Disini dilakukan diskusi kelas tentang topik-topik kontroversial. Murid duduk dalam kelompok keciluntuk melihat slide yang menampilkan serangkaian kejadian historis dan merespon pertanyaan - pertanyaan kritis yang berkaitan dengan slide tersebut

Pendekatan konstruktivis untuk studi sosial juga menekankan arti penting dari pemikiran kritis terhadap nilai-nilai. Jadi, studi sosial ini sangat berrmanfaat dan juga penting

Thx^

Selasa, 01 Maret 2011

Apakah e-learning tidak memiliki kelemahan/kekurangan?

E-Learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Dengan semakin pesatnya perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) , memudahkan bagi pengajar dan jua pesrta didik dalam kegiatan belajar mengajar( KBM). Kini kegiatan belajar bisa dilakukan tanpa tatap muka. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik atau guru menggunakan alat bantu seperti video dan music yang dapat membuat anak merasa tidak bosan. Dengan menggunakan alat bantu video dan musik peserta didik dapat belajar dengan suasana yang tidak membosankan karena pada dasarnya peserta didik mempunyai daya pikir sendiri untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam memperoleh informasi dari yang dipelajarinya. Sedangkan dengan menggunakan media lain seperti computer peserta didik dapat juga memperoleh informasi dalam lingkup yang lebih luas dari berbagai sumber melalui ruang maya dengan menggunakan internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

Jadi sudahlah pasti bahwa e-learning memiliki banyak keuntungan-keuntungan.

Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono, 2005, p. 2):

1. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.

2. Menghemat waktu proses belajar mengajar

3. Mengurangi biaya perjalanan

4. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)

5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

6.Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan


Walaupun demikan pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001 ; Beam, 1997), antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

* Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

* Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial.

* Berubahnya peran guru dari semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

* Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

* Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer)

* Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet, dan

* Kurangnya penguasaan bahasa komputer.


Jadi, biarpun e-learning sangat bermanfaat tapi tetap saja punya kekurangan.


Thx^

Sumber: